Kalau kita diganggu orang lain kita marah, itu adalah hal yang biasa.
Kalau kita menggerutu saat tidak punya uang, itu adalah hal yang biasa.
Kalau kita mengomel saat kita tidak punya makanan, itu adalah hal yang
biasa. Kalau kalian tidak berani berdoa ketika makan bersama teman-teman
sekolahmu, itu adalah hal yang biasa.
Maukah kalian menjadi luar biasa? Beranikah kalian tampil beda dari teman-temanmu yang lain? Berani
tampil beda dengan cara tidak marah saat diganggu, tidak menyontek saat
ujian, tidak menggerutu saat tidak punya uang, tidak mengomel saat
tidak punya makanan, berani berdoa saat makan bersama teman-teman
sekolah, mau berbagi dengan orang lain, dll. (Roma 12:21)
Tantangan baru bagi kita anak-anak Allah adalah berani tampil beda
dengan apa yang sudah ditampilkan oleh dunia ini. Jika semua berlomba
untuk menghalalkan segala cara, maka tidak dengan kita. Kita mempunyai
Allah yang kudus, sebab itulah seharusnya hidup kita pun kudus. Kudus,
yang artinya berbeda dengan dunia ini, sungguh nyata sebuah ajakan bahwa
kita harus berani mengambil keputusan dan sikap dengan keputusan yang
diambil oleh dunia ini. Hal ini tidaklah mudah, karena kita akan melawan arus. Saat dunia
mengatakan iya terhadap sebuah tindak penyimpangan, kita harus berani
mengatakan tidak. Konsekuensi sederhananya, mungkin kita akan
dikucilkan. Tetapi itulah yang membuat iman kita menjadi semakin kuat.
Perlawanan kita terhadap arus yang menjerumuskan membuat kita kuat
bertahan dalam kebenaran bersama Sang Kristus.
Alkitab mencatat, bahwa Tuhan Yesus adalah sosok yang berani dan tegas.
Terutama ketika Dia harus berbicara tentang kebenaran. Dia menyadari
betul bahwa kehadiranNya di dunia ini untuk mengemban mandat dari Allah,
untuk menyelamatkan dunia. PengajaranNya tegas dan tidak pandang bulu.
Terkadang Dia menabrak arus budaya setempat. Tentu banyak tokoh
masyarakat yang tidak senang dengan kehadiranNya. Tetapi itu tidak
membuat Tuhan Yesus takut apalagi mundur dari panggilan menyuarakan
kebenaran dan memberlakukan kasih. Bagi Dia, menyuarakan kebenaran dan
memberlakukan kasih lebih penting dari pada popularitas diri. Di sini
kita dapat melihat bahwa apa yang dikerjakan oleh Kristus murni
berlandaskan ketulusan, dan bukan demi popularitas diri. Dengan berani
ditolak berarti Dia memang tidak mencari popularitas diri. Mari kita belajar untuk lebih berani, terutama berani bicara tentang
kebenaran. Tak perlu takut dikucilkan oleh lingkungan. Tak perlu takut
untuk menjadi tidak populer. Kita tidak harus terkenal karena penampilan
kita. Tetapi kita harus dikenal karena keberanian kita menyuarakan
kebenaran.
tidak terlepas dari kita anak-anak PMK yang terlibat langsung dalam pelayanan dikampus. memang sangat berat ketika kita belajar untuk berani tampil beda dengan apa yang teman-teman kita lakukan di kampus. terkadang kita sakit hati melihat teman sekelas yang mendapat nilai tinggi dengan hasil nyontek, nggak jarang kita juga terpikir untuk melakukan hal yang sama agar mendapat nilai yang memuaskan. dalam hal inilah kita bisa menjadi terang bagi teman-teman kita. kita tidak harus menyontek untuk mendapat nilai yang memuaskan. ingat, kita punya Allah yang Maha tahu, minta pertolongan sama Dia, belajar, dan yakin dengan iman apa yang akan menjadi hasilnya serahkan kepada-Nya.
So, mulai sekarang jangan pernah ragu untuk berubah menjadi generasi yang tampil beda. menderita karena Kristus sesungguhnya bukan hal yang memalukan tapi justru hal yang luar biasa. karena dari sanalah standart kita dihadapan Tuhan dinaikkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar